Selasa, 25 Januari 2011

Waktunya Bebas dari Stres


Masalah yang menumpuk, kemacetan, tuntutan pekerjaan, atau masalah cinta bisa menyebabkan stres. Dalam jangka panjang stres, bisa memicu keluhan psikis dan fisik, baik karena stres yang tidak ada ujungnya maupun karena rendahnya kemampuan beradaptasi kita.
"Stres yang berkepanjangan sudah tentu merugikan karena membuat fisik dan mental kelelahan sehingga kita jatuh dalam keadaan distres (tidak berdaya)," kata dr Surjo Dharmono, SpKJ (K), Koordinator Psikiatri Komunitas dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Secara fisiologis, stres akan menyebabkan perubahaan faal pada tubuh, mulai gangguan hormonal, kardiovaskular, pencernaan, hingga sistem imunitas.
"Ada orang yang jadi gampang masuk angin atau kalau stres jadi sering diare, gemetar, atau perutnya mulas. Stres juga bisa menyebabkan penyakit serius, seperti jantung, atau memperburuk diabetes," papar dr Surjo dalam acara temu media bertajuk "Kalangan Profesional Rentan Depresi" di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Itu sebabnya, stres perlu dikelola agar tidak menimbulkan efek buruk bagi tubuh. Nah, sebelum Anda bertambah stres memikirkan ancaman penyakit, cobalah melakukan hal-hal berikut ini:
Hidup teratur
Rutinitas dalam hidup ternyata bisa menjauhkan kita dari stres. "Rutinitas bukan berarti monoton. Dalam sebuah rutinitas juga ada dinamikanya, ada tantangannya," kata dr Surjo. Ia menjelaskan, kehidupan yang teratur akan memberikan arah yang jelas. "Orang justru stres kalau hanya lontang-lantung. Makanya, orang pensiun banyak yang lebih mudah stres karena bingung bagaimana mengisi harinya," paparnya.
Keteraturan dalam hidup juga membuat kerja hormon-hormon lebih efektif. "Hormon kita bisa bingung, kapan dia harus bekerja atau kapan harus rileks jika hari ini kita cuma tidur dua jam, lalu besok tidur seharian. Lama-lama imunitas tubuh akan menurun sehingga kuman dan virus lebih mudah menyerang," katanya.
Olahraga
Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Karena itu, luangkan waktu sedikitnya 30 menit dalam sehari untuk menggerakkan badan. Menurut dr Surjo, ketika berolahraga, kita juga akan memiliki waktu untuk memperhatikan diri sendiri. Oleh sebab itu, kegiatan ini memiliki efek antistres yang tinggi.
Keseimbangan spiritual
Perlu disadari bahwa kegiatan spiritual bukan cuma hal-hal yang bersifat keagamaan. Setiap aktivitas yang ditujukan untuk lebih menyelami diri sendiri atau berkaitan dengan self, baik itu memahami kesalahan yang dilakukan maupun memuji diri sendiri, merupakan bagian dari spiritualitas. 
Melatih keselarasan tubuh dan jiwa, kepasrahan, dan kekhusyukan sudah terbukti bisa meredakan ketegangan-ketegangan yang dirasakan tubuh dan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar