Jumat, 03 Desember 2010

Metode cepat hafal Al-Qur'an

Segala puji bagi Allah yang telah melapangkan dada hamba-hambaNya karena pegabdian yang baik kepada-Nya. Dan yang diberikan keutamaan kepada mereka berupa Al-Qur’an dengan segala fadhilahnya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah bagi Rasulullah SAW. Keagungan Qur’an sebagai kalam Allah sudah sama-sama kita ketahui. Betapa banyak hati-hati yang kesat berubah menjadi lunak dengan pancaran cahaya yang terpancar dari kalam-Nya. Betapa banyak manusia yang terguncang sambil mengeluarkan air mata dalam sholatnya saat melantunkan ayat-ayat-Nya yang mulia. Teman, interaksi dengan Al-Qur’an tentu tidak hanya sekedar diwujudkan dengan tilawah saja. Beberapa kewajiban kita terhadap Al-Qur’an salah satunya adalah menghafalkannya. Di jaman Rasul dulu banyak sekali para huffadz yang ada, bahkan mereka dimuliakan pada saat penguburannya dengan mendahului siapa yang paling banyak hafalannya pada saat perang Uhud. Tak heran Rasul sangat sedih dengan syahidnya para huffadz tersebut. Di bawah ini ada tips-tips singkat dalam menghafal Qur’an.
1. Mushaf Gunakan mushaf yang sama ketika kita membaca dan menghafal Qur’an. Pelajari bagian-bagiannya, sehingga kita dapat dengan cepat menemukan tempat-tempatnya kalau kita ingin mengulang hafalan kita. Kalau mungkin, gunakan mushaf standar, yaitu mushaf Utsmani.
2. Pembina Carilah seorang pembimbing (ustadz/ustadzah) yang mempunyai kualitas bacaan dengan tajwid yang baik. Setorlah hafalan kita padanya agar dapat dibetulkan kesalahan tajwidnya. Selain itu, seorang pembina bertanggungjawab atas interaksi keseharian kita dengan Qur’an, baik itu dilihat dari kualitas maupun kuantitas tilawah dan muroja’ah harian. Ia akan senantiasa mengingatkan kita dan memberi support untuk tetap istiqomah dalam menghapal. Tambahan : Buat kita mungkin ada baiknya ikutan Lembaga Tahfidzul Qur’an, karena ada pembina yang akan mengontrol hafalan kita . Kalaupun karena kesibukan kita menyebabkan kita tidak dapat masuk LTQ, ada baiknya kita cari rekan (di rumah ataupun di kantor) yang mau mengontrol hafalan kita.
3. Group Membaca dan menghafal Qur’an dengan sekelompok orang lebih baik daripada menghafalkannnya sendirian. Rekan-rekan kita satu kelompok akan dapat saling mengingatkan dalam kesalahan pembacaan dan bahkan mensupport kita. Di sebuah haditsnya Rasululllah mengatakan bahwa orang yang berkumpul untuk membaca Qur’an akan turun atasnya sakinah dan rahmat.
4. Pengulangan (muraja’ah) Ulangilah hafalan kita dalam setiap kesempatan. Kalau tidak, kita akan cepat melupakannya. Alokasikan waktu khusus untuk muroja’ah. Jadikan ini hal yang rutin. Rasul menyuruh kita untuk menjaga hafalan, karena ia lebih mudah lepas dibandingkan onta dari ikatannya. Muroja’ah yang paling baik adalah ketika kita sedang sholat. Muroja’ah bersama teman juga merupakan alternatif yang sangat baik. 5. Intonasi Belajarlah tahsin sebelum kita mulai menghafal. Dan berusahalah ihtimam dalam menerapkan hukum-hukum bacaan pada saat kita menghafal. Intonasi yang pas ketika menghafal adalah pelan/tartil.
6. Berdo’a Berdo’alah pada Allah dan mintalah kemudahan di dalam menghafal Qur’an. Salah satu do’a yang sering dibaca Ali Bin Abu Thalib Ra. Adalah:”Allahumma alzimni hifdzu kitaabik”
7. Bagian Awal Mulailah menghafal Qur’an dari juz terakhir / juz ‘amma, kemudian juz 29, dst. Pada beberapa Lembaga Tahfidzul Qur’an ada yang memulainya dari juz 30, 29,28,27, dst. Ada juga yang mulai dari juz 30, 29, juz 1, 2, 3, dst. Kita memulai hafalan dari juz 30 karena juz ini sudah familiar dengan telinga kita.
8. Kaset Murottal Mendengarkan kaset murottal dapat membantu proses menghafal kita. Selain itu, kita dapat mengetahui intonasi dan pengucapan yang benar dari ayat yang akan kita hafal. Ada beberapa murottal dengan qori’ yang bisa kita pilih. Misalnya Syeikh Ali Bashfar dan Hudzaifi dengan bacaannya yang pelan dan jelas, Syeikh Al-Mathrud dengan bacaan yang agak cepat, Syeikh As-Sudais dengan intonasinya yang tinggi, dll. Kita bisa memilih yang sesuai dengan kita
9. Tempat Cobalah untuk membaca dan menghafal Qur’an di tempat yang tenang dan jauh dari gangguan. Misalnya masjid.
10. Waktu Alokasikan waktu tetap dalam sehari untuk tilawah, menghafal, muroja’ah, dan mentadabburi Qur’an. Pilih waktu dimana kita dalam kondisi segar dan tidak lelah. Waktu terbaik untuk menghafal adalah saat Shubuh. Muroja’ah lebih efektif dilakukan pada saat sholat.
11. Pemahaman Cobalah untuk memahami arti ayat yang kita hafal. Kalau kita kurang memahami Bahasa Arab, paling tidak kita tahu artinya secara garis besar. Hal ini akan memudahkan kita untuk mengingat hafalan dan kelanjutan dari ayat per ayat.
12. Intention/Niat (maaf, yang ini nggak diterjemahin) You should be sincere with Allah and make your INTENTION to seek the reward from Him before start memorising the Qura’n. You should feel that the Qura’n is here to guide mankind to the good. Allah said (This is the Book, in it is guidance without doubt to those who fear Allah). One should also realise that the great reward of reading the Qura’n and studying it, there are many hadeeths which emphasise this point and the high status of the Moslems who read the Qura’n [Friday People 21.06.1996; The Excellence of Al-Qura’n Al-Kareem]. Not only the Moslems who read the Qura’n are rewarded but also those who listen to it as well as Allah said (When the Qura’n is recited, listen to it with attention, so that you will receive mercy). Memorising and reading the Qura’n is not difficult and this fact was spelt clearly in the Qura’n ( And we have indeed made the Qura’n easy to understand and remember, then is there any that will receive admonition).
13. Pamer Setelah menghafal Qur’an, hindari MEMAMERKAN hafalan dan sombong. Menghafal Qur’an adalah rahmat dari Allah. Kesombongan dan kebanggaan akan hafalan kita, bahkan dengan membuat orang-orang tahu banyaknya hafalan kita dengan harapan akan membuat orang lain kagum, akan merusak niat menghafal Qur’an itu sendiri. Hindari hal-hal tersebut karena Allah melaknat penghafal Qur’an yang sombong. Sebaliknya, bersyukurlah pada Allah akan kemudahan yang Ia berikan dalam menghafal dan memahami kitabnya.
14. Bacalah dengan Keras Bacalah dengan keras dan perhatikan bacaan tersebut. Dengan cara ini kita dapat mendengar bacaan kita apakah sudah sesuai hukum-hukum bacaannya.
15. Jumlah Hafalan Mulailah menghafal dalam jumlah yang sedikit, baru kemudian ditingkatkan perlahan-lahan. Janganlah terlalu terburu-buru ketika sedang bersemangat menghafal. Jumlah yang sedikit namun kontinyu lebih baik daripada menghafal dalam jumlah banyak namun hanya sesaat.
16. Sikap Jagalah sikap kita dan usahakan berperilaku dengan baik. Terapkan hafalan kita dengan tingkah laku sesuai dengan Qur’an. Jauhilah maksiat dan perbuatan sia-sia dalam keseharian kita. Imam Syafi’I saja dapat kehilangan sebagian hafalannya ketika melihat betis wanita yangtersingkap. Apalagi kita ?? “Ata’murunannasa bil birri wa antum tatlunal kitaab..?” Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu meluppakan diri (kewajuban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al kitab? Terakhir.., selamat mencoba.., Allah akan menilai mujahadah kita dalam setiap amal yang kita lakukan… “Dan Sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (GS. Al Qamar:22)
 Dari berbagai sumber. Main Source: Copyright Salah 1998, QKC. Last revised: 4 April 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar