Selasa, 30 November 2010

اقسام القرآن
SUMPAH DALAM Al-QUR'AN

1.      Definisi Sumpah (Qosam)[1]
Kata al-aqsam jamak dari kata qasam, yang memiliki arti sumpah. Ungkapan sumpah dalam bahan Arab berasal dari kata kerja  uqsimu yang mutaadi dengan  huruf ba’. Jadi ungkapan uqsimu billah artinya aku bersumpah atas nama Allah. Seperti firman Allah SWT
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَا يَبْعَثُ اللَّهُ مَنْ يَمُوتُ بَلَى وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (38)
 "Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: 'Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati'." (Q.S An-Nahl: 38).
Berhubung sumpah itu banyak digunakan orang, kata kerja sumpah dihilangkan sehingga yang dipakai hanya huruf ba’nya saja. Kemudian huruf ba’ diganti dengan huruf wawu, seperti firman Allah SWT
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى
 "Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)." (Q.S Al-Lail: 1).
 Kadang-kadang untuk menunjukan sumpah cukup mengunakan huruf ta’ , seperti Firman Allah SWT

وَتَاللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَامَكُمْ بَعْدَ أَنْ تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ
 "Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu." (Q.S Al-Anbiya': 57).
2.      Urgensi Sumpah
 Sumpah bagi manusia bertujuan untuk mengikat diri untuk tidak melakukan sesuatu atau melakukan sesuatu. Tapi, sumpah bagi Allah adalah untuk menekankan berita sesudahnya dan menguatkan kandungan ungkapan yang dimaksud. Sebab, suatu hukum akan menjadi lebih kuat kalau disertai saksi atau sumpah. Sumpah merupakan penekanan yang terkenal untuk memantapkan jiwa dan menguatkannya. Al-Qur'an turun kepada seluruh manusia. Mereka menyikapinya bermacam-macam, di antaranya ada yang ragu, ada yang ingkar, dan ada pula yang menentang habis-habisan. Maka, sumpah dalam Al-Qur'an dalam rangka menghilangkan keraguan dan membatalkan syubuhat (kesamaran), menegakkan hujjah (argumen) dan menguatkan berita.
3.      Objek yang dijadikan Sumpah[2]
Terkadang Allah SWT bersumpah dengan menjadikan dirinya sendiri sebagai objek sumpah. Sumpah dengan model seperti ini ada tujuh ayat di dalam Al-Qur'an.
1.      Pertama:
زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
 "Orang-orang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: 'Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.' Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (Q.S At-Taghabun: 7).
2.      Kedua:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ
"Katakanlah: 'Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu ...'." (Q.S Saba’: 3).
3.      Ketiga:
وَيَسْتَنْبِئُونَكَ أَحَقٌّ هُوَ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ
"Dan mereka menanyakan kepadamu: 'Benarkah (azab yang dijanjikan) itu?' Katakanlah: 'Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (daripadanya)'." (Q.S Yunus: 53)
4.      Keempat:
فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا
"Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan merka bersama syaithan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam dengan berlutut." (Q.S Maryam: 68).
5.      Kelima:
فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua." (Q.S Al-Hijr: 92).
6.      Keenam:
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
 "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q.S An-Nisa’: 65).
7.      Ketujuh:
فَلَا أُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبِ إِنَّا لَقَادِرُونَ
"Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa." (Al-Ma’arij: 40).
Dan terkadang Allah SWT bersumpah dengan menjadikan makhluk-Nya sebagai objek sumpah. Model sumpah semacam ini cukup banyak di dalam Al-Qur'an, seperti firman Allah SWT :
وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا  وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا 
 "Demi matahari dan cahayanya di pagi hari (1) dan bulan apabila mengiringinya (2) dan siang apabila menampakkannya (3) dan malam apabila menutupinya(4) (Q.S Asy-Syams: 1-4).
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى  وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى  وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1), dan siang apabila terang benderang (2), dan penciptaan laki-laki dan perempuan (3)." (Q.S Al-Lail: 1-3).
وَالْفَجْرِ  وَلَيَالٍ عَشْرٍ  وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ  وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ
"Demi fajar (1) dan malam yang sepuluh (2) dan yang genap dan yang ganjil (3) dan malam bila berlalu (4)." (Al-Fajr: 1-4).
Sementara itu, sumpah bagi hamba (manusia) tidak boleh kecuali dengan menyebut nama Allah, karena sumpah dengan menyebut nama selain Allah adalah syirik atau kufur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw.
مَنْ حَلَفَ بِشَيْءٍ دُونَ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ
"Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka Dia telah berbuat syirik." (HR Ahmad)[3].
Sedangkan menurut Imam Badrudin, Allah SWT bersumpah di dalam al-Quran mengunakan tiga objek[4] ;
a.       Mengunakan dzat-Nya (dirinya sendiri)
فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua." (Q.S Al-Hijr: 92).
b.      Mengunakan fiil-Nya (perbuatanya)
وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا    
"Demi langit serta pembinaanya." (Q.S as-Syams ; 5)
c.       Mengunakan maful-Nya (hasil karyanya)
والنجم إذا هوى
"Demi bintang apabila bersinar" (Q.S an-Najm ; 1)
4.      Macam-macam sumpah[5]
Sumpah terbagi menjadi dua macam ;
a.       Sumpah yang jelas (dhohir), seperti ;
فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ
"maka demi tuhan pencipta langit serta bumi." (Q.S as-Syams ; 5)
b.      Sumpah yang tersimpan (mudmar), terbagi menjadi dua ;
a)      sumpah yang ditunjukan oleh lam qosam , seperti ;
لََتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ
"niscaya engkau akan diuji di dalam harta dan jiwamu.(Q.S Ali Imron ;1)
Ayat tersebut menakdir kata وَاللهِ  , kalau di keluarkan takdiranya maka ayat tersebut memiliki arti demi Allah niscaya engkau akan diuji di dalam harta dan jiwamu.
b)      Sumpah yang arti redaksinya menunjukan makna qosam, seperti ;
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلاَّ وَارِدُهَاَ (مريم:71)
"Sesunguhnya sebagian dari kamu sekalian akan mendatangi jahanam.(Q.s Maryam ; 71)
Ayat tersebut juga menakdir kata وَاللهِ  




[1] Manna'u Kholil Qhoton, Manna'u Qhoton mabahisu fi ulumil al-Qur'an, Manshurot al-Asr al-Hadis, 1973, hal 290
[2] Ibid, hal 292
[3] Imam Ahmad, Musnad Ahmad, Maktabah Syamilah, Keyword مَنْ حَلَفَ
[4] Imam Badrudin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasiyi, al-Burhan fi Ulumil Al-Qur'an, Darul Fikr, hal 47
[5] Ibid, hal 47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar